Nony. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Angan yg panjang, membahayakan!

Tahukah engkau, jika malam telah gelap pekat,

Maka fajar pagi segera datang dengan cahayanya….

Alangkah benar ucapan para salafusshaleh yang melarang kita untuk berpanjang angan-angan.

Selain bisa membuat kita malas, angan-angan bisa melukai hati.

Semisal, hati kita mengharapkan mendapatkan sesuatu yang bila dibayangkan pastilah sangat indah. Awalnya cukup seperti itu, namun di kesempatan lain angan itu diperpanjang lagi dengan bayangan-bayangan yang menyenangkan. Begitu seterusnya disambung-sambung terus hingga panjang sekali. Padahal kita baru sedikit melangkah. Akibat yang diterima, bila kita sampai pada hal yang diinginkan namun ternyata hal itu tidak bisa kita dapatkan. Maka kecewalah hati, merasa sakit, merasa seolah dunia tidak adil atau menghujat sana sini.

Sebenarnya, kegagalan mendapatkan sesuatu tidaklah akan terasa begitu menyakitkan bila kita tidak mengangan-angankan hal itu berpanjang panjang ria.

Dalam buku “Menjadi wanita paling bahagia” dituliskan bahwa seorang sastrawan mengatakan: “Jika engkau mengetahui bahwa ketika engkau menuntut segala sesuatu sesuai dengan keinginan dan seleramu, serta tidak menginginkan sesuatu kecuali yang engkau sukai, maka berhati-hatilah! Sebab dengan demikian engkau harus bersiap-siap untuk terjatuh ke dalam lembah kesedihan. Engkau akan merintih ketika kehilangan apa yang engkau impikan, bahkan bisa jadi engkau malah tidak meemperoleh apa yang engkau perlukan.”

Mungkin kita pernah terjebak, namun alangkah lebih baik bila setelah mengalaminya maka kita akan mengoreksi diri lebih dalam lagi agar tak terjebak dengan angan-angan. Berangan-angan sungguhlah hal yang menyenangkan, karena kita membayangkan hal-hal yang indah yang kita harap terjadi pada kita. Padahal kita harus menyadari bahwa hidup ini sudah dirancang Sang Pencipta.

Cukup teteskan air mata, sebagai ungkapan kekecewaan sekaligus ungkapan bertaubat pada Allah karena telah berangan-angan seolah kitalah yang mengatur kehidupan ini.

Untuk lebih meringankan kekecewaan kita, renungkanlah hal-hal yang terjadi di sekitar. Kita bukanlah wanita pertama yang menderita di dunia ini, dan bukan satu-satunya.

Yakinlah dengan ungkapan:

Tahukah engkau, jika malam telah gelap pekat,

Maka fajar pagi segera datang dengan cahayanya…. star

Jika masalah kita sudah larut, semakin memuncak kekecewaan kita, maka akan segera datang cahaya solusi atas permasalahan kita..

اَلّلهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَنِ وَ اَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَاْلكَسَلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلجُبْنِِ وَ اْلبُخْلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِالرِّجَالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dari tekanan hutang, dan kesewenang-wenangan orang.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Uang Makan PNS DPK

19 Maret 2011,
salah satu pegawai kami mengajukan komplain tentang uang makan yang sejak 2010 tidak diterimanya karena berstatus DPK (Dipekerjakan) di satker kami.

Dahulu, kami memang tidak mengajukan permintaan pembayaran uang makan beliau karena didasarkan pada peraturan yang disampaikan langsung oleh KPPN. Karena KPPN adalah kepanjangan tangan dari Kementerian Keuangan, ya otomatislah kami mematuhi peraturan yang disampaikan.

Akhirnya hingga terakir pengajuan uang makan untuk bulan februari 2011, pegawai tersebut tidak dimintakan.

23 Maret 2011,
Beliau datang menyodorkan PMK No. 110/PMK.05/2010 (bisa download di sini) tentang tata cara pembayaran uang makan PNS. Bab II Pasal 4 menyatakan “Uang Makan bagi PNS Pusat/Daerah yang diperbantukan atau dipekerjakan pada instansi di luar satuan kerja induknya dibayarkan oleh satuan kerja tempat PNS tersebut diperbantukan atau dipekerjakan.”

Ternyata, bendaharanya tidak update dengan peraturan! malu Padahal tiap hari juga melototin web-nya dirjen perbendaharaan. bingungTetapi tetap saja ada peraturan yang luput. peace

Manusia oh manusia, sebaik apapun usaha tetap saja tidak bisa menjad i perfect! Orang lainlah yang bisa melengkapi manusia lain agar jadi perfect!

OK. Insya Allah mulai bulan depan, peraturan ini mulai kami terapkan.

senyumkenyit

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS