Nony. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sebiji Egois


Sesaat di pagi hari ini, ada pengalaman kecil namun menyadarkan akan suatu hal besar. Sebiji egois. Ya, hanya sebiji kecil egois.

Tiga puluh menit lalu saya mengendarai motor menuju ke tempat kerja. Tidak ada hal yang mengejutkan hingga saat biji egois itu datang. Dari arah berlawanan seorang anak SMA, laki-laki, mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Di saat yang bersamaan dihadapanku ada ibu-ibu yang membonceng keranjang besar dengan sepeda. Tentu saja saya mengambil jalan agak menyamping ke kanan dengan tujuan agar tidak menyerempet sang ibu. Akan tetapi sang anak SMA yang seharusnya tetap berada di sisi kananku tiba-tiba mengambil arah agak menengah. Bisa dibayangkan jika jalan itu kecil yang hanya muat persimpangan 3 sepeda motor? Posisiku sudah tidak memungkinkan kembali ke arah kiri karena memang sudah berada tepat di samping ibu pembawa keranjang, tapi anak itu tetap keras kepala agak menengah. Ya Allah jika memang takdirku tertubruk motor jangan biarkan aku menyerempet ibu itu! Itu saja doaku. Saat itu juga rem depan belakang kutarik kencang-kencang hingga benar-benar berhenti. Sedetik terasa saya di antara sehasta dengan ibu2 dan sehasta dengan anak itu. Alhamdulillah, tidak goyah, tidak terserempet dan tidak jatuh!
Setelah beberapa detik berlalu dan degup-degup mulai mereda. Peristiwa tadi mulai terbayang urutannya di kepala. Baru tersadar, anak itu mengambil jarak ke tengah karena genangan kecil air! Yang mungkin bila kau lewatik hanya akan mempercik ujung sepatumu dengan 3 percikan kecil! Satu hal terpikir, egois sekali membiarkan orang lain bahkan dirinya sendiri dalam bahaya.

Sungguh setelah sedikit emosi ini reda, peristiwa ini menjadi sebuah renungan bagi diri sendiri. Alangkah betapa seringnya diri ini juga berpikir egois, bersikap egois terhadap sahabat, teman, bahkan keluarga. Mungkin seperti anak itu, tak terpikirkan apa bahaya egois kita bagi orang lain yang penting diri ini tak mengalami hal buruk.

Padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna bagi manusia.” (HR. Ath-Thabarani dan Ad-Daruquthni dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’ no. 3289)

Ya Allah, terima kasih atas pelajaran berharga hari ini…
Ya Allah lembutkan hati ini agar tidak menjadi batu karang yang penuh egois…
Ya Allah, ampunilah hambaMu atas buruk sangka kepada makhluk yang lain yaitu anak SMA itu atas pilihan mengambil jalan menengah…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS